Efektivitas psychological first aid terhadap pengelolaan resiliensi narapidana wanita yang mempunyai balita di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Semarang
DOI:
https://doi.org/10.17977/um075v4i22024p107-121Keywords:
Psychological First aid, resiliensi, kesejahteraan psikologis, narapidana wanita, lapas perempuan semarangAbstract
Dalam menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan, narapidana wanita yang mempunyai balita memiliki beberapa kendala psikologis. Untuk menghadapi kendala tersebut dibutuhkan adanya resiliensi atau kemampuan bertahan dan survive. Resiliensi yang baik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang paling berpengaruh ialah support system. Maka dari itu diperlukan dukungan atau pertolongan pertama yang diterapkan oleh orang disekitar narapidana tersebut. Dukungan tersebut ialah psychological first aid. Pengabdian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan Psychological First Aid (PFA) terhadap pengelolaan resiliensi narapidana wanita yang mempunyai balita di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II-A Semarang. Pengabdian ini menggunakan pendekatan kuasi-eksperimental dengan desain pre-test dan post-test dengan kelompok kontrol. Subjek pengabdian terdiri dari 15 narapidana wanita yang mempunyai balita yang dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Pengukuran resiliensi dilakukan sebelum dan setelah intervensi menggunakan instrumen valid dan reliabel. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan signifikan resiliensi pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol (p < 0,001) dan nilai t=12,4. Temuan ini menunjukkan bahwa program Psychological First Aid yang dikembangkan efektif dalam mengelola resiliensi dan meningkatkan kemampuan narapidana dalam menghadapi stres dan trauma. Program ini diharapkan dapat menjadi model intervensi yang efektif seperti konseling peer group untuk mendukung kesehatan mental dan kesejahteraan narapidana wanita.
References
Aulia, S., Alfatika, Z. A., Hikmawati, N., Pamulasih, W., Farrasadani, H. A., & Harisuci, T. C. (2023). Studi fenomenologi: Resiliensi narapidana wanita yang mempunyai balita. Psikofusi: Jurnal Psikologi Integratif, 5(4), 1-11. https://ojs.co.id/1/index.php/pjpi/article/view/341/396
Beck, A. T., & Haigh, E. A. (2014). Advances in cognitive theory and therapy: The generic cognitive model. Annual review of clinical psychology, 10(1), 1-24. https://doi.org/10.1146/annurev-clinpsy-032813-153734
Bramandita, R. (2023). Urgensi Pemenuhan Hak Biologis Narapidana Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan dan Hak Asasi Manusia. AL-MANHAJ: Jurnal Hukum Dan Pranata Sosial Islam, 5(2), 1485-1492. https://doi.org/10.37680/almanhaj.v5i2.3239
Carver, C. S., Scheier, M. F., & Segerstrom, S. C. (2017). Optimism. Clinical Psychology Review, 3(7), 79–89. https://doi.org/10.1016/j.cpr.2010.01.006
Christensen, R. Johnson, & L. Turner. (2014). Research Methods, Design, and Analysis, 12th. London: Pearson Education
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI. (2024). SDP Public Analisa Jumlah Penghuni Lapas.
Edmawati, M. D., Susanto, B., Maulana, M. A., & Kumalasari, R. (2022). Psychological first aid training untuk meningkatkan mental health awareness pada remaja di era pandemi covid-19. Jurnal Terapan Abdimas, 8(1), 1–11. https://doi.org/10.25273/jta.v8i1.12362
Enggarati, L., Santoso, M. B., & Hidayat, E. N. (2024). Urgensi intervensi krisis pada narapidana remaja dengan gangguan mental di dalam lembaga pemasyarakatan. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 7(1), 66-73. https://doi.org/10.24198/focus.v7i1.56378
Haney, C. (2001). The Psychological Impact of Incarceration: Implications for Post-Prison Adjustment. In Crime and Delinquency.
IFRC PS Centre (2020). Remote PFA during a COVID-19 Outbreak: Final Guidance Version. Retrieved from https://pscentre.org/wp-content/uploads/2020/09/Remote-PFA.pdf
Jiang, S., & Winfree, L. T. (2006). Social support, gender, and inmate adjustment to prison life: Insights from a national sample. The Prison Journal, 8(1), 32–55. https://doi.org/10.1177/0032885505283876
Johnson, C. L., & Carter, M. D. (2019). The impact of psychological first aid on cognitive distortions and emotional instability in female inmates with young children. Clinical Psychology & Psychotherapy, 26(4), 384–395.
Kasman, R., Lutfiah, N., Hadining, H., Afifah, H. N., Khamelia, H., & Hanisa, H. (2021). Peran Orang Tua dalam Mengatasi Stres Sekolah Online Melalui Keterampilan Psychological First Aid (PFA). Prophetic Guidance and Counseling Journal, 2(1), 13-18. https://doi.org/10.32832/pro-gcj.v2i1.5144
Kawachi, I., & Berkman, L. F. (2001). Social ties and mental health. Journal of Urban Health, 78(3), 458–467. https://doi.org/10.1093/jurban/78.3.458
Loper, A. B. (2006). How the incarceration of a parent affects the well-being of their children: Findings from the coping with incarceration study. Law & Human Behavior, 285–298. https://doi.org/10.1007/s10979-006-9024-0
Maranatha, D. R. (2023). Resiliensi Pada Narapidana Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas II A Semarang. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(5), 8955-8967. https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/5939
Prianka, F. N., Laras, I. A., & Sirait, W. D. (2022). Perancangan kampanye psychological first aid sebagai penanggulangan distress pada remaja. Linimasa: Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 179–191. https://doi.org/10.23969/linimasa.v5i2.5205
Priyantini, D., Winata, S. G., Rofiqi, E., & Prabawati, C. Y. (2022). Pengaruh Psychologycal First Aid Terhadap Tingkat Kecemasan Dan Trauma Post High Case Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 7(2). DOI: https://doi.org/10.30651/jkm.v7i2.17581
Ratri, P. M. (2024). Pemberian PFA (Psychological First Aids) terhadap Penyitas Bencana Banjir Tahun 2024 Di Posko Balai Desa Jati Wetan, Kudus. Muria Jurnal Layanan Masyarakat, 6(2). DOI: https://doi.org/10.24176/mjlm.v6i2.13765
Reivich, K., & Shatte, A. (2015). The resilience factor, essential skill for overcoming life’s inevitable obstade. New York: Broa Dway Books.
Riza, M., & Herdiana, I. (2012). Resiliensi pada Narapidana Laki-laki di Lapas Klas 1 Medaeng. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 1(03), 142-147. https://journal.unair.ac.id/filerPDF/jpksfbd660cc7a2full.pdf
Sal-syabilla, K. G. (2024). Resiliensi narapidana perempuan yang memiliki anak balita. Liberosis:Jurnal Psikologi dan BimbinganKonseling, 6(3),21-30. https://ejournal.warunayama.org/index.php/liberosis/article/view/6145
Sarumaha, A. K. (2022). Analisis yuridis terhadap pembinaan narapidana wanita berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan (Studi Putusan Nomor 222/Pid.B/2013/Pn-Gst). Jurnal Panah Hukum, 1(2), 42–54. https://jurnal.uniraya.ac.id/index.php/JPHUKUM/article/view/774
Sofyan, D. S. A. (2022). Coping stress pada warga binaan pemasyarakatan di rutan kelas i surakarta. Jurnal Sudut Pandang, 2(12), 147-159. http://thejournalish.com/ojs/index.php/sudutpandang/article/view/407/284
Utami, W. (2018). Pengaruh persepsi stigma sosial dan dukungan sosial terhadap kesejahteraan psikologis pada narapidana. Journal An-Nafs, 3(2), 183–207. https://doi.org/10.33367/psi.v3i2.620
World Health Organization (WHO). (2020). Pertolongan psikologis pertama : panduan bagi relawan bencana. Airlangga University Press.
Zalafi, Z. (2022). Implementasi tele Psychological First Aid (PFA) pada layanan konseling. Assertive: Islamic Counseling Journal, 1(2), 57-68. DOI: https://doi.org/10.24090/j.assertive.v1i2.7054
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Syarifah Aulia, Zahwa Aulia Alfatika, Hilmi Adhim Farassadani, Faricha Annisa, Tinon Citraning Harisuci
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.